Biografi Para Pendiri dan Sejarah Twitter (PENUH INTRIK)
Biografi Para Pendiri dan Sejarah Twitter (PENUH INTRIK) - Meski penggunanya tidak sebanyak Facebook, sebagai salah satu medsos platform yang memiliki keunikan sendiri, kiprah twitter sangat layak diperhitungkan.
Sebagaimana dilansir oleh Hootsuite, twitter saat ini (berdasarkan update terakhir) merupakan platform media sosial dengan pengguna aktif terbesar No.14 di dunia. Sedangkan di Indonesia sendiri twitter menempati ranking ke-6.
Sebelum lanjut tentang sejarah dan biografi para pendiri twitter, kita ulas dulu data dan fakta terkini kiprah twitter di ranah social media platform.
Sebagaimana dikutip dari sumber-sumber yang valid seperti Hootsuite dan WordStream, PakarDokumen akan tampilkan data-data statistik twitter terkini.
Perlu kamu ketahui, Hootsuite adalah perusahaan "layanan manajemen konten" terkemuka yang berbasis di Kanada. Melalui situs We Are Social (wearesocial.com), Hootsuite aktif merilis data-data statistik bulanan dan tahunan seputar internet dan sosial media.
Sedangkan WordStream merupakan perusahaan penyedia tools untuk mengelola periklanan online yang berkantor di Massachusetts - USA.
Berikut ini data statistik twitter Per April 2020:
Inilah data-data twitter per April 2020. Yang menarik, di bagian akhir data di atas, sekitar 79% pengguna twitter memiliki motive untuk mencari info dan isu ter-update.
Sebagaimana dilansir oleh Hootsuite, twitter saat ini (berdasarkan update terakhir) merupakan platform media sosial dengan pengguna aktif terbesar No.14 di dunia. Sedangkan di Indonesia sendiri twitter menempati ranking ke-6.
Sebelum lanjut tentang sejarah dan biografi para pendiri twitter, kita ulas dulu data dan fakta terkini kiprah twitter di ranah social media platform.
Data dan Fakta Twitter 2020
Twitter adalah layanan sosial media dengan keunikan pesan singkat dengan panjang teks maksimal 140 karakter. Namun di tahun 2017, jumlah karakter ditambah sehingga menjadi 280. Dari awalnya yang hanya bisa posting teks dan gambar, pada perkembangannya twitter melengkapi fitur untuk posting video.Sebagaimana dikutip dari sumber-sumber yang valid seperti Hootsuite dan WordStream, PakarDokumen akan tampilkan data-data statistik twitter terkini.
Perlu kamu ketahui, Hootsuite adalah perusahaan "layanan manajemen konten" terkemuka yang berbasis di Kanada. Melalui situs We Are Social (wearesocial.com), Hootsuite aktif merilis data-data statistik bulanan dan tahunan seputar internet dan sosial media.
Sedangkan WordStream merupakan perusahaan penyedia tools untuk mengelola periklanan online yang berkantor di Massachusetts - USA.
Berikut ini data statistik twitter Per April 2020:
- Twitter menempati urutan ke-5 situs yang paling banyak dikunjungi secara global.
- Twitter manjadi sosmed platform dengan jumlah user terbanyak no.14 di dunia.
- Hingga saat ini ada sebanyak 1.3 Miliar akun twitter dibuat
- Dari 1.3 Miliar akun, tercatat 386 juta user yang bisa dijangkau oleh para pengiklan di twitter
- Per hari, pengguna aktif twitter sekitar 150 Juta orang
- 79% orang menggunakan twitter dengan tujuan ingin mencari berita atau isu-isu terbaru
Inilah data-data twitter per April 2020. Yang menarik, di bagian akhir data di atas, sekitar 79% pengguna twitter memiliki motive untuk mencari info dan isu ter-update.
Angka 79% ini adalah angka tertinggi dibanding platform sosial media lainnya. Jadi wajar, jika orang mencari trending topik, hampir pasti larinya ke twitter. Itulah mengapa "twitter trending", sangat populer di dunia dan di Indonesia. Bahkan mengalahkan popularitas google trending.
Sejarah Twitter, Pasang-Copot CEO
Sejarah Awal Pendirian Twitter
Secara formal twitter didirikan tahun 2006, dengan digawangi oleh 4 orang: Jack Dorsery (yang sekarang menjadi CEO), Evan Williams, Noah Glass dan Biz Stone.
Di tahun segitu, Jack Dorsey bukan siapa-siapa. Dunia teknologi sama sekali belum mengenalnya.
Dari keempat sekawan pendiri twitter, silicon valley mungkin baru mengenal Evan Williams yang cukup populer karena berhasil menjual blogger (platform untuk bikin blog) ke google dengan harga beberapa juta USD di tahun 2003.
Mendapat dana yang cukup besar dari penjualan blogger, Evan Williams bersama rekannya Noah Glass, mendirikan Odeo, sebuah start up rintisan yang memberikan layanan podcasting.
Namun ternyata keberuntungan kali ini sedang tidak memihak Evan Williams. Karena layanan podcasting Odeo terpaksa harus ditutup setelah ditendang keluar dari arena persaingan oleh iTunes (milik Apple - Om Steve Jobs), yang juga menyediakan layanan serupa.
Setelah Odeo gagal di tahun 2005, Evan Williams dan Noah Glass segera mendirikan perusahan baru bernama Obvious corp.
Ibarat tutup ketemu tumbu, di tengah kepusingan Evan Williams, menjadi kesempatan bagi Jack Dorsey untuk mempromosikan ide yang sudah lama ingin ia wujudkan. Sebuah layanan pesan singkat, yang berwujud status, yang bisa dilihat anggota kelompok.
Pas sekali ! ketika Evan Williams meminta para karyawannya untuk memberikan ide terbaik guna menggantikan kematian layanan podcasting Odeo, ide Jack Dorsey ini membuatnya bersemangat. Tanpa berlama-lama, Evan Williams segera membentuk tim untuk segera menjadikan ide Dorsey sebagai proyek utama.
Setelah 2 minggu berkutat dengan pemrograman, tim yang dimotori Jack Dorsey dan Noah Glass akhirnya meluncurkan twttr pada 21 Maret 2006. Ya, di masa awal namanya adalah twttr. Ini adalah nama kode proyek untuk mengerjakan ide Dorsey tersebut.
Sementara twttr hanya digunakan untuk internal perusahaan Odeo. Kemudian secara resmi dikenalkan ke publik di tanggal 15 Juli 2006.
Twitter Mulai Menjadi Salah Satu Raksasa Medsos
Setelah melalui situasi pelik, demi mengembangkan proyek twttr lebih serius, Evan Williams, Jack Dorsey dan Biz Stone membeli saham-saham investor Odeo dan membuat perusahaan baru dengan nama Obvious Corp. Plus keputusan yang cukup sadis, yaitu memecat Noah Glass dan sejumlah staff yang ikut mengerjakan proyek awal twttr.
Obvious Corp pun kemudian fokus ke pengembangan twttr yang kemudian diubah namanya menjadi twitter. Di tahun 2007 popularitas twitter melesat dengan pertumbuhan kicauan atau tweet yang mencapai 400.000 perhari. Dari yang sebelumnya hanya sekitar 20.000.
Akhirnya di 2007 twitter menjadi perusahaan mandiri dengan Jack Dorsey menjabat sebagai CEO yang kemudian dipecat di tahun 2008.
Setelah pemecatan Dorsey, Evan Williams sendiri yang kemudian menjabat sebagai CEO Twitter dan kemudian di tahun 2010 mengundurkan diri sebagai CEO. Posisinya lantas dilanjutkan oleh Dick Costolo.
Di bawah Dick Costolo inilah twitter tumbuh besar dengan serangkaian ekpansi dan akuisisi. Termasuk berhasil membawa twitter untuk melantai di bursa saham pada tahun 2013. Namun kinerja Dick Costolo kurang membuat investor puas. Alasannya twitter tertinggal jauh dari Facebook.
Menyadari hal ini, Dick Costolo pun mengundurkan diri dari posisi CEO. Investor pun menunjuk kembali Jack Dorsey untuk menggantikan posisi Dick Costolo.
Sekembalinya Jack Dorsey memegang posisi CEO, twitter mengalami serangkaian penurunan saham. Hingga muncul desas desus para investor inging menggulingkan Dorsey dari posisi CEO. Penyebab mengapa kinerja Dorsey tidak maksimal, lantaran dirinya memegang posisi CEO di 2 perusahaan kelas kakap sekaligus.
Selain di twitter, Jack Dorsey juga menjabat posisi CEO di square, perusahaan layanan teknologi pembayaran digital melalui smartphone.
Dan dari berita terbaru, per Mei 2020. Posisi Jack Dorsey tidak jadi dilengserkan. Tetap menjabat sebagai CEO twitter.
Di awal Januari hingga April 2020 twitter berhasil meningkatkan jumlah pengguna sebesar 24% dibanding akhir 2019. Meskipun jumlah pengguna meningkat, namun labanya sempat menurun akibat pandemi corona.
Di awal Januari hingga April 2020 twitter berhasil meningkatkan jumlah pengguna sebesar 24% dibanding akhir 2019. Meskipun jumlah pengguna meningkat, namun labanya sempat menurun akibat pandemi corona.
Biografi Para Pendiri Twitter Yang Penuh Intrik
 |
| Noah Glass - Sumber: Twitter.com |
Noah Glass, Pendiri Twitter Yang Terlupakan
Dari empat pendiri twitter, hanya Biz Stone yang mudah bekerja sama. Tiga lainnya berwatak keras. Termasuk Noah Glass (yang dianggap paling berjasa di masa awal pemrograman twitter) adalah profil yang suka meledak-ledak, dengan temperamen tinggi.
Tidak pernah cocok dengan Evan Williams dan sering bersi tegang dengan Jack Dorsey. Hingga twitter mendapat popularitasnya sebesar saat ini, peran Noah Glass tentu tidak bisa dinihilkan. Inilah yang bikin dia marah dengan memposting curhatan "Semua ini saya yang memulai".
Ya, karena di masa-masa awal, meski ide twitter berasal dari Dorsey, tapi untuk eksekusi Noah Glass lah orang yang seakan-akan menguasai semua aspek pengembangan awal twitter. Sampai seakan-akan twitter ini adalah proyek miliknya sendiri.
Penjualan Pyra Labs dengan produknya, blogger, ke google membuat Evan Williams memiliki banyak uang. Uang inilah yang kemudian banyak tersedot untuk pembiayaan Odeo dan proyek twitter di masa-masa awal.
Evan Williams merupakan anak seorang petani yang lahir di tahun 1972. Selepas SMA dia kuliah di Universitas Nebraska dan hanya bertahan 1.5 tahun. Kemudian memilih bekerja dengan posisi sebagai marketing.
Sambil bekerja, dia menjadi programer paruh waktu di Hewlet Packard. Pengalaman menjadi programer paruh waktu inilah yang menjadi bahan pengalaman untuk membuat platform blogging, blogger.com, yang kemudian sukses dijual ke google.
Meskipun Evan William yang mencomot Jack Dorsey dari seorang hacker berandal urakan, tapi ketika twitter mulai nampak menunjukkan tanda-tanda bakal besar di 2007, Jack Dorsey lah yang berperan sebagai CEO nya.
Perseteruan dengan antara Evan Williams dan Jack Dorsey terjadi di tahun 2008, tepatnya ketika Jack Dorsey dipecat dan digantikan oleh Evan Williams.
Dorsey mengungkapkan kalau selama ini Evan Williams selalu berkata dirinya tidak berminat menjadi CEO, tapi nyatanya di 2008 menggeser posisi Dorsey sebagai CEO.
Di tahun 2010, Evan Williams memutuskan mundur dari posisi CEO.
Setelah melepas posisinya di twitter, tak lantas membuatnya pensiun. Dirinya masih berambisi di bidang teknologi dengan membangun platform blogging dengan konsep gabungan antara twitter dan blogger.
Kalau kalian pernah dengan yang namanya Medium.com, itulah platform blogging buah karya Pak Evan yang diluncurkan di tahun 2012.
Setelah pindah dari Missouri University ke New York University, ternyata Jack Dorsey tidak berminat untuk merampungkan kuliahnya. Dia lebih tertarik untuk langsung bekerja dan mencari cara untuk mewujudkan ide-idenya.
Sejak usia 15 tahun, Jack Dorsey sudah mampu menciptakan aplikasi untuk layanan taxi. Bahkan aplikasinya tersebut masih digunakan oleh beberapa perusahaan taxi di US hingga saat ini.
Sisi lain dari kejeniusan yang dimiliki Jack Dorsey adalah sikapnya yang urakan dan semau gue. Perlu kalian ketahui, awal pertemuan antara Dorsey dan Evan Williams adalah di sebuah kedai kopi.
Orang mungkin tak akan mengira kalau Dorsey adalah seorang jenius dengan ide-ide besar jika melihat tampilannya yang bergaya punk dengan hidung dihiasi tindik.
Sebagai seorang yang aktif di pemrograman komputer, tentu Dorsey tahu betul siapa Evan Williams (tentunya Evan belum kenal siapa Jack Dorsey), orang yang sama-sama sedang menikmati kopi di kedai yang sama.
Dengan perasaan yang agak sungkan, Jack Dorsey memb-beranikan diri untuk berkenalan dan ngobrol bareng Evan Williams. Di kesempatan langka inilah Dorsey mengulik dan menggali apa yang sedang Evan kerjakan.
Sepulang dari kedai kopi, Dorsey nge-kepo-in proyek-proyek Odeo yang sedang dikerjakan oleh Evan Williams. Berbekal pengalaman sebagai seorang hacker, Dorsey mencari-cari kelemahan sistem yang dimiliki Odeo.
Dan setelah ketemu, dia memberi info lewat email kepada Evan Williams. Dia jelaskan lubang-lubang yang ada pada sistem Odeo dan dia bisa serta siap untuk memperbaikinya. Tanpa berpikir panjang, Evan Williams pun dengan segera menjadikan Dorsey sebagai karyawannya.
Meski sebenarnya saat itu, dia lagi tidak terlalu butuh seorang programer. Namun melihat bakat hebat dari seorang Dorsey, dia tidak mau melewatkannya.
Langkah Evan Williams ternyata benar. Pasalnya, setahun setelah Dorsey bekerja di Odeo, di saat itulah Odeo gagal dan terpaksa menutup proyek utamanya, pembuatan layanan podcasting karena kalah saing dengan layanan serupa yang diluncurkan oleh iTunes.
Di saat, Odeo limbung, Dorsey memaparkan idenya dan langsung didukung penuh oleh Evan Williams untuk segera dieksekusi. Lahirlah twitter, yang bisa netizen nikmati hingga saat ini.
Selain twitter, di tahun 2009 (setahun setelah Jack Dorsey dipecat dari posisi CEO twitter), dia menciptakan layanan pembayaran digital yang populer hingga saat ini, yaitu Square. Dan dirinya bahkan hingga saat ini menjabat CEO di Square.
Sikap Dorsey yang urakan dan semau gue inilah yang kadang bikin berang rekannya Evan Williams. Pernah suatu kali Dorsey selalu pulang sore lebih awal dari kantornya. Alasannya sangat-sangat sederhana dan remeh (untuk ukuran seorang CEO), yaitu untuk mengikuti les yoga dan desain.
Hingga membuat Evan marah dengan berkata, "Jack kamu harus memilih salah satu antara menjadi CEO twitter atau menjadi seorang desainer pakaian !"
Sikap semau gue Dorsey jugalah yang membuat investor ingin mencopotnya lagi setelah menjabat posisi CEO untuk kedua kalinya di tahun 2015.
Pasalnya, di tengah kondisi twitter yang kurang bagus-bagus amat (tertinggal amat jauh dari Facebook), Dorsey tidak mau melepas posisinya di Square sebagai CEO. Dia bersi kukuh untuk tetap menjadi CEO di 2 perusahaan, yang kedua-duanya adalah perusahan kelas paus.
Bukan hanya itu, investor juga sempat dibuat kesal dengan keinginan Dorsey yang mau meninggalkan Amerika dan pindah domisili ke Afrika Selatan. Alasannya adalah adanya terjangan virus corona yang cukup parah diderita negara Paman Sam.
Inilah sepenggal kisah, biografi para pendiri twitter dengan sejarahnya yang penuh intrik. Untuk Biz Stone sendiri, PakarDokumen tidak mendapatkan cerita-cerita seputar dirinya. Sehingga tidak diungkap di sini.
Yang jelas, apapun yang terjadi baik Jack Dorsey maupun Evan Williams adalah dua dari sekian innovator yang ikut mengubah wajah teknologi di masanya.
Sebagai tambahan, baik Dorsey maupun Evan Williams, keduanya pernah dinobatkan sebagai People of The Year. Jika Evan meraihnya di tahun 2004, Dorsey meraihnya di tahun 2011.
 |
Evan Williams - Sumber: Forbes.com
|
Evan Williams, Sukses Dengan Blogger Sebelum Mendirikan Twitter
Blog PakarDokumen ini menggunakan platform blogger/ blogspot. Di mana platform blogging ini adalah karya cipta dari Pyra Labs. Yang di tahun 2003 dibeli google dari Evan Williams.Penjualan Pyra Labs dengan produknya, blogger, ke google membuat Evan Williams memiliki banyak uang. Uang inilah yang kemudian banyak tersedot untuk pembiayaan Odeo dan proyek twitter di masa-masa awal.
Evan Williams merupakan anak seorang petani yang lahir di tahun 1972. Selepas SMA dia kuliah di Universitas Nebraska dan hanya bertahan 1.5 tahun. Kemudian memilih bekerja dengan posisi sebagai marketing.
Sambil bekerja, dia menjadi programer paruh waktu di Hewlet Packard. Pengalaman menjadi programer paruh waktu inilah yang menjadi bahan pengalaman untuk membuat platform blogging, blogger.com, yang kemudian sukses dijual ke google.
Meskipun Evan William yang mencomot Jack Dorsey dari seorang hacker berandal urakan, tapi ketika twitter mulai nampak menunjukkan tanda-tanda bakal besar di 2007, Jack Dorsey lah yang berperan sebagai CEO nya.
Perseteruan dengan antara Evan Williams dan Jack Dorsey terjadi di tahun 2008, tepatnya ketika Jack Dorsey dipecat dan digantikan oleh Evan Williams.
Dorsey mengungkapkan kalau selama ini Evan Williams selalu berkata dirinya tidak berminat menjadi CEO, tapi nyatanya di 2008 menggeser posisi Dorsey sebagai CEO.
Di tahun 2010, Evan Williams memutuskan mundur dari posisi CEO.
Setelah melepas posisinya di twitter, tak lantas membuatnya pensiun. Dirinya masih berambisi di bidang teknologi dengan membangun platform blogging dengan konsep gabungan antara twitter dan blogger.
Kalau kalian pernah dengan yang namanya Medium.com, itulah platform blogging buah karya Pak Evan yang diluncurkan di tahun 2012.
 |
Jack Dorsey - Sumber: CBSnews.com
|
Jack Dorsey, Si Jenius Founder Twitter Yang Urakan
Di antara keempat pendiri twitter, saat ini Jack Dorsey lah yang paling populer. Dan identik dengan pendiri utama twitter. Hingga orang-orang saat ini mungkin banyak yang hanya mengenal Jack Dorsey sebagai pendiri twitter.Setelah pindah dari Missouri University ke New York University, ternyata Jack Dorsey tidak berminat untuk merampungkan kuliahnya. Dia lebih tertarik untuk langsung bekerja dan mencari cara untuk mewujudkan ide-idenya.
Sejak usia 15 tahun, Jack Dorsey sudah mampu menciptakan aplikasi untuk layanan taxi. Bahkan aplikasinya tersebut masih digunakan oleh beberapa perusahaan taxi di US hingga saat ini.
Sisi lain dari kejeniusan yang dimiliki Jack Dorsey adalah sikapnya yang urakan dan semau gue. Perlu kalian ketahui, awal pertemuan antara Dorsey dan Evan Williams adalah di sebuah kedai kopi.
Orang mungkin tak akan mengira kalau Dorsey adalah seorang jenius dengan ide-ide besar jika melihat tampilannya yang bergaya punk dengan hidung dihiasi tindik.
Sebagai seorang yang aktif di pemrograman komputer, tentu Dorsey tahu betul siapa Evan Williams (tentunya Evan belum kenal siapa Jack Dorsey), orang yang sama-sama sedang menikmati kopi di kedai yang sama.
Dengan perasaan yang agak sungkan, Jack Dorsey memb-beranikan diri untuk berkenalan dan ngobrol bareng Evan Williams. Di kesempatan langka inilah Dorsey mengulik dan menggali apa yang sedang Evan kerjakan.
Sepulang dari kedai kopi, Dorsey nge-kepo-in proyek-proyek Odeo yang sedang dikerjakan oleh Evan Williams. Berbekal pengalaman sebagai seorang hacker, Dorsey mencari-cari kelemahan sistem yang dimiliki Odeo.
Dan setelah ketemu, dia memberi info lewat email kepada Evan Williams. Dia jelaskan lubang-lubang yang ada pada sistem Odeo dan dia bisa serta siap untuk memperbaikinya. Tanpa berpikir panjang, Evan Williams pun dengan segera menjadikan Dorsey sebagai karyawannya.
Meski sebenarnya saat itu, dia lagi tidak terlalu butuh seorang programer. Namun melihat bakat hebat dari seorang Dorsey, dia tidak mau melewatkannya.
Langkah Evan Williams ternyata benar. Pasalnya, setahun setelah Dorsey bekerja di Odeo, di saat itulah Odeo gagal dan terpaksa menutup proyek utamanya, pembuatan layanan podcasting karena kalah saing dengan layanan serupa yang diluncurkan oleh iTunes.
Di saat, Odeo limbung, Dorsey memaparkan idenya dan langsung didukung penuh oleh Evan Williams untuk segera dieksekusi. Lahirlah twitter, yang bisa netizen nikmati hingga saat ini.
Selain twitter, di tahun 2009 (setahun setelah Jack Dorsey dipecat dari posisi CEO twitter), dia menciptakan layanan pembayaran digital yang populer hingga saat ini, yaitu Square. Dan dirinya bahkan hingga saat ini menjabat CEO di Square.
Sikap Dorsey yang urakan dan semau gue inilah yang kadang bikin berang rekannya Evan Williams. Pernah suatu kali Dorsey selalu pulang sore lebih awal dari kantornya. Alasannya sangat-sangat sederhana dan remeh (untuk ukuran seorang CEO), yaitu untuk mengikuti les yoga dan desain.
Hingga membuat Evan marah dengan berkata, "Jack kamu harus memilih salah satu antara menjadi CEO twitter atau menjadi seorang desainer pakaian !"
Sikap semau gue Dorsey jugalah yang membuat investor ingin mencopotnya lagi setelah menjabat posisi CEO untuk kedua kalinya di tahun 2015.
Pasalnya, di tengah kondisi twitter yang kurang bagus-bagus amat (tertinggal amat jauh dari Facebook), Dorsey tidak mau melepas posisinya di Square sebagai CEO. Dia bersi kukuh untuk tetap menjadi CEO di 2 perusahaan, yang kedua-duanya adalah perusahan kelas paus.
Bukan hanya itu, investor juga sempat dibuat kesal dengan keinginan Dorsey yang mau meninggalkan Amerika dan pindah domisili ke Afrika Selatan. Alasannya adalah adanya terjangan virus corona yang cukup parah diderita negara Paman Sam.
Inilah sepenggal kisah, biografi para pendiri twitter dengan sejarahnya yang penuh intrik. Untuk Biz Stone sendiri, PakarDokumen tidak mendapatkan cerita-cerita seputar dirinya. Sehingga tidak diungkap di sini.
Yang jelas, apapun yang terjadi baik Jack Dorsey maupun Evan Williams adalah dua dari sekian innovator yang ikut mengubah wajah teknologi di masanya.
Sebagai tambahan, baik Dorsey maupun Evan Williams, keduanya pernah dinobatkan sebagai People of The Year. Jika Evan meraihnya di tahun 2004, Dorsey meraihnya di tahun 2011.